Benarkah Islam Terdiri Dari 73 Golongan?
Bismillahir rahmanir rahim
Pertanyaan:
Kita sering mendengar bahwa umat Islam terdiri dari beberapa golongan, benarkah demikian?
Jawaban:
Hadits tersebut sudah sangat Masyhur:
وإن لنى إسرائيل تفرقت على نثتين وسبعين ملة وتفترق أمتى على ثلاث وسبعين ملة كلهم فى النار إلا ملة واحدة قالوا ومن هى يارسول الله قال ما أنا عليه وأصحابى
“Sesungguhnya Bani Israil telah terpecah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali satu golongan. Sahabat bertanya: Siapa Mereka itu wahai Rasulullah Saw.? Nabi Saw. menjawab: Mereka adalah yang berpegang pada sunnahku dan perbuatan para sahabatku.”(HR. Turmudzi)
Dalam riwayat Ibnu Majah, Nabi Saw. menjawab: “Mereka adalah al-Jamaah” (Berpegang pada ajaran para sahabat). Dan dalam riwayat Thabrani dan Baihaqi dengan sanad yang Hasan, Nabi Saw. menjawab: “as-Sawad al-A’dzam”(Kelompok Islam Mayoritas)
Perincian 73 golongan tersebut seperti disebutkan dalam Kitab Bughyatul Mustarsyidin, karangan Mufti Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar, yang populer dengan gelar Ba’Alawi, pada hal. 398, cetakan Mathba’ah Amin Abdul Majid Cairo (138 H), bahwa 72 aliran itu berpokok ada 7 Firqah, yaitu :
1. Kaum Syi’ah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Sayyidina Ali Karamallahu Wajhahu. Mereka tidak mengakui Khalifah-khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman, Radhiyallahu’anhum. Kaum Syi’ah kemudian berpecah menjadi 22 aliran.
2. Kaum Khawarij, yaitu kaum yang berlebih-lebihan membenci Sayyidina Ali. Bahkan ada diantaranya yang mengkafirkan Sayyidina Ali. Firqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang membuat dosa besar menjadi kafir. Kaum Khawarij kemudian berpecah menjadi 20 aliran.
3. Kaum Mu’tazilah, yaitu kaum yang berpaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, bahwa Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata dalam Syurga, bahwa orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan mi’raj Nabi Saw. Muhammad hanya dengan ruh saja, dan lain-lain. Kaum Mu’tazilah berpecah menjadi 20 aliran.
4. Kaum Murji’ah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa membuat ma’siyat (kedurhakaan) tidak memberi mudharat kalau sudah beriman, sebagaimana berbuat kebajikan tidak memberi manfaat kalau disertasi dengan kekafiran.
5. Kaum Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yakni dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum Najariyah pecah menjadi 3 aliran.
6. Kaum Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa, manusia “majbur”, artinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama sekali. Kaum ini hanya 1 aliran.
7. Kaum Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia, umpamanya bertangan, berkaki, duduk di kursi, naik tangga, turun tangga dan lain-lainnya. Kaum ini hanya 1 aliran saja.
Dengan demikian, jumlahnya adalah: (1) Kaum Syi’ah: 22 aliran. (2) Kaum Khawarij: 20 aliran. (3) Kaum Mu’tazilah: 20 aliran. (4) Kaum Murjiah: 5 aliran. (5) Kaum Najariyah: 3 aliran. (6) Kaum Jabariyah: 1 aliran. (7) Kaum Musyabbihah: aliran. Jumlah: 72 aliran.
Kalau ditambah dengan 1 aliran lagi dengan paham kaum Ahlussunnah Wal Jamaah maka cukuplah menjadi 73 firqah, sebagaimana yang diterangkan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi di atas. Wallahu A’lam
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin
_______________
Sumber : buku yang berjudul “Menjawab Amaliyah & Ibadah yang dituduh Bid’ah 2”
Penulis : KH. Ma’ruf Khozin
_______________
Ubaidillah Fadhil Rohman
Benarkah Madzhab Syafi’i Tidak Berlandaskan Quran – Hadits ? Baca di : https://www.mqnaswa.id/benarkah-madzhab-syafii-tidak-berlandaskan-quran-hadits/