Kisah humor berlatar belakang kerasnya militer masa orde baru
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Anda sudah membaca kisah humor https://www.mqnaswa.id/kisah-humor-gus-dur-menebak-usia-mumi/ ?. Jika belum bacalah. Kisah ini juga berlatar belakang sama. Kerasnya tentara di masa Orde Baru. Ya, 30 tahun lebih Orde Baru berkuasa di Indonesia, memberikan ruang yang sangat besar pada dominasi tentara. Seluruh posisi, pemerintahan sampai bisnis, ada tentara. Seluruh level dari desa sampai nasional ada juga tentara yang siap menjadi “pengawas” ketertiban masyarakat. Sekali hentak sepatu, “beres” lah semuanya.
Kisah humor ini diceritakan Gus Dur. Pada suatu ketika seorang ditangkap, karena dianggap provokator yang menentang pemerintah. Digelandanglah dia ke markas Koramil (Komando Rayon Militer), yakni satuan kemiliteran di tingkat kecamatan. Komandannya disebut Danramil (Komandan Rayon Militer).
“Siapa namamu?” bentak Pak Danramil
“Saya Sentot pak” jawab laki laki itu ketakutan.
Danramil pun menginterogasinya dengan berbagai pertanyaan. Tapi Sentot selalu bisa menjawab dan berkelit. Dia ingin memberi bukti bahwa dia bukanlah provokator.
“Ngaku aja, ayo ngaku !” Berulang-ulang Danramil mendesak Sentot yang terus berkelit dan memberi alasan alasan tidak terlibat dalam urusan provokasi.
Akhirnya “Iya Apa Nggak !!?” tanya Danramil sambil menghentakan sepatunya dengan keras ke lantai.
Sentot terkejut takut bukan kepalang, iya akhirnya berkata, “Iya pak, iya,,, saya ngaku”.
Danramil pun tersenyum puas.
Demi mengedukasi masyarakat, Danramil kita ini pun meminta kepada Dewan Kemakmuran Masjid agar dia diberi jadwal memberikan khutbah Jum’at. DKM pun setuju, mungkin karena mereka merasa takut juga. Tapi DKM memberikan kisi kisi rukun rukun khutbah agar pak Danramil tidak keliru, dan agar shalat Jum’anya sah.
Pada kesempatan perdana khutbahnya, Danramil pun tampil di podium yang dibuat dari kayu berundak tiga. Jadi posisinya di atas para jamaah. “Mantap betul”, pikir pak Danramil.
Seperti yang sudah diberitahu DKM, ia harus memberi wasiat takwa sebelum khutbah, maka Pak Danramil berkata dengan lantang, “Mari kita semua bertakwa kepada Allah. Awas kalau tidak !!” kata pak Danramil sambil menghentakkan kakinya ke lantai podium.
Wallahu A’lam
Alhamdulillaahi robbil ‘alamin
Kertanegara, Ahad Wage, 10 Maret 2019 M / 3 Rajab 1440 H
Wawan Setiawan
Sumber : Buku Humor Ger Geran Gus Dur