Perjalanan Raja Iskandar Dzulqarnain Ke Negeri Habsyi 17 (habis)
Bismilaahi rahmani rahiim
Bagian 17
Berkata Nabi Khidlir ‘Alaihis Salam :
“Wahai Raja yang dimuliakan Allah, seyogyanya kelima Raja itu dimuliakan dengan kemuliaan. yang sempurna. Kelima Raja itu adalah orang baik-baik. Mudah-mudahan mau pergi menyertai kita.’
Syahdan maka dianugerahi oleh Raja Iskandar kelima Raja Habsyi beserta para pembesarnya dengan anugerah yang sempurna.
Berkata Raja Iskandar :
“Wahai Tuan hamba Nabi Allah, akan segala perbendaharaan harta hamba ini semuanya dalam hukum Nabi Allah. Barang kehendak Tuan hamba kerjakanlah.”
Masuklah kelima Raja beserta mereka tiap Raja dua puluh lima orang pembesarnya. Semuanya berkhidmat kepada Raja Iskandar. Dipersilahkan duduk pada tempat yang mulia-mulia. Nabi Khidlir ‘Alaihis Salam memegang tangan Azmu, didudukkannya beserta Raja-Raja itu. Raja Iskandar pun berkata-kata dengan semua Raja itu. Dipersalinnya kelima raja itu dan Azmu dengan kain yang indah-indah. Dianugerahi seekor kuda yang istimewa selengkapnya dengan pelana yang keemasan. Akan setiap raja itu diberi enam buah qalah dan cokmar. Para pembesarnya pun dikarunia persalin kain yang indah.
Setelah para raja memperoleh persalin kemuliaan, berkata Raja Hakim kepada empat raja saudaranya :
” Hai saudaraku, bahwa hamba berkeinginan mengerjakan suatu hal.”
Kata keempat raja :
“Seyogyanyalah Raja beri tahu kami.”
Kata Raja Hakim :
“Mulanya hamba kafir dan sesat, maka menunjukkan raja ini jalan yang sebenarnya. Bersyukurlah hamba kepada Allah Ta’ala, untuk membalas itu hamba ingin berjalan mengiringkan Raja Iskandar pergi perang sabilillah. Maka siapa dari Tuan hamba yang mau serta pada pekerjaan ini?”
Sahut keempat raja itu :
“Bahwa kamipun demikianlah. Hanya syak hati kami bahwa Raja Iskandar ingin berjalan ke tempat matahari terbenam. Tiada seyogyanya kita berjalan menyertai Raja Iskandar membawa kaum perempuan. Bagaimana kita meninggalkan anak dan isteri di negeri kita sedangkan seteru kita banyak?”
Akhirnya mereka bermufakat untuk berdatang sembah menghadap Raja Iskandar, memohon kiranya dibuatkan sebuah kota tempat berlindung semua anak -isteri kaum Habsyi dari kemungkinan adanya serangan musuh karena mereka hendak beserta mengiring Raja Iskandar pergi perang sabilillah sebagai rasa syukur ditunjuki pada agama Islam, agama yang sebenarnya.
Mulanya mereka datang kepada Nabi Khidlir ‘Alaihis Salam mengutarakan semua keinginan mereka. Kemudian Nabi Khidlir ‘Alaihis Salam menyampaikan keinginan mereka kepada Raja Iskandar.
Berkata Raja Iskandar :
“Katakanlah kepada semua raja Habsyi itu bahwa esok harilah hamba pergi berkeliling negeri ini mencari tempat yang baik untuk dibuat sebuah kota.’
Esok harinya dipalu oranglah genderang berangkat . Dibunyikan nafiri tanda Raja Raja berangkat. Berangkatlah Raja Iskandar dan Nabi Khidlir ‘Alaihis Salam serta Balminas Hakim. Segala hakim-hakim yang lain pun turut berangkat bersama.
Adapun kelima raja Habsyi datanglah ke laut dhulmat yang tiada dapat berlayar pada laut itu seorangpun jua. Berkata Raja Iskandar kepada Nabi Khidlir ‘Alaihis Salam:
“Katakanlah Tuan hamba kepada para raja itu, maukah mereka perbuat kita negeri di tepi laut ini dan kita dirikan kota serta dibuat jembatan dari daratan supaya tiada seteru sampai kepadanya.”
Sembah segala raja itu :
“Ya Syah Alam, inilah yang kami kehendaki dan nyatalah bahwa Raja itu paham segala alam.”
Diperintahkan oleh Raja Iskandar semua tentara Habsyi mengambil batu dan memotong kayu dan batu pada laut itu, kira-kira enam farsyakh luas lintang dan bujurnya. Hingga jadi seperti pulau adanya. Adapun jaraknya dari daratan kira-kira sepemahan juga. Dibuat oleh mereka jembaran beratap kayu. Di dalam pulau itu ada seribu kolam bekal air sekira-kira setahun diminum oleh penduduk yang berada didalam negeri itu.
Hatta dalam empat bulan jadilah semua pekerjaan negeri itu dengan kota dan peralatannya. Setelah itu diperintahkan oleh Raja Iskandar tentara Raja Habsyi membawa semua anak dan isterinya pindah ke pulau itu.
Syahdan maka dipilih oleh Raja Habsyi dari semua hulubalangnya sepuluh laksa sertanya mengiringkan Raja Iskandar.
Selanjutnya semua lasykar Raja Iskandar melakukan.” PERJALANAN KE TEMPAT MATAHARI MASUK “. Diperintahkan oleh Raja Iskandar Raja Hakim berada di depan sebagai penghulu mereka dan Azmu akan panglimanya.
Selesai…..sampun 🙏
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin
Sumber :
Buku Hikayat Iskandar Dzulqarnain
Terbitan ke-57 seri ILDEP
Penerbit Balai Pustaka.
Dari postingan Bpk. Totok W – Grup WA Kopisoda (Komunitas Pecinta Kyai Sholeh Darat)
Nur Syazliana
Baca juga : https://www.mqnaswa.id/perjalanan-raja-iskandar-dzulqarnain-ke-negeri-habsyi-15-16/