Makna Tentang Anak (Bagian 1)

1 min read

makna anak
Makna Tentang Anak (Bagian 1)
Pertama kali, ia disebut sebagai perhiasan. Perhiasan yang paling diinginkan. Meski sudah memiliki banyak hal, terasa ada ruang sepi jika ia belum hadir dalam kehidupan. Ia juga perhiasan jiwa dan kebanggaan, melebihi perhiasan berupa pakaian.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ

 

“Dijadikan (perhiasan yang) indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga  Berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik” (QS. Ali ‘Imran/3 : 14)
Di sebuah kampus ternama. Dilaksanakan wisuda mahasiswa. Orang tua, ayah dan ibu berdandan sebaik baiknya untuk berbahagia atas kelulusan anak-anaknya. Jas yang mahal, kebaya yang bagus, tidak lupa jam tangan mewah atau kalung yang indah, semua dikenakan karena ingin tampil sebaik baiknya saat anak diwisuda. Lalu, dipanggillah, mahasiswa terbaik.

(ternyata seorang perempuan) , dengan nilai yang luar biasa. Bahkan mendapatkan beasiswa melanjutkan ke luar negeri.

Sang mahasiswi itu maju ke mimbar kehormatan. Dipanggil pula orang tuanya, yang ternyata seorang tukang becak. Ia dipanggil Juga ke mimbar kehormatan. untuk diberi ucapan selamat.
Sang ayah melangkah dengan pakaian yang sangat sangat sederhana. Melewati ratusan indahnya perhiasan yang dikenakan para orang tua yang lainnya.
Ia berjalan, setengah tertunduk. Mungkin karena rasa malu yang tidak bisa dicegah. Tapi di dalam jiwanya ia benar benar merasa, saat itu ia mengenakan pakaian yang paling indah melebihi semuanya. Pakaian kebanggaan dan kebahagiaan yang tidak bisa dihargai dengan harga mahal atau sangat mahal. Tidak. Melebihi semuanya.
Lalu, bagaimana kiranya kelak. Ketika manusia dipanggil Allah ta’ala di hadapan seluruh Nabi, para rasul, para malaikat, dan semua manusia ?
Dipanggillah anak anak kita sebagai “anak anak terbaik”, karena menjaga alQur’an, karena menjaga akhlak, karena menjaga agama.
Kedua orang tuanya akan dipanggil pula, untuk diberi ucapan selamat dan pakaian kehormatan berupa “Jubah Cahaya”.
Betapa bahagianya orang tua itu, pasti pula Rasulullah akan berbahagia dan berbangga padanya dan anaknya.
Bersambung (ingsya Allah),,,
artikel Wahai Anak Terkasih  bisa baca di : https://www.mqnaswa.id/wahai-anakku-terkasih/
Wawan St,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *